Header

Minggu, 10 Maret 2013

LATAR BELAKANG UKM FOTOGRAFI POLMAN BABEL



Perkembangan teknologi digital terutama dalam bidang fotografi menjadikan bidang ini mudah untuk dimasuki oleh semua orang. Prinsip penggunaan kamera yang lebih efektif dan efisien ditunjang dengan harga yang terjangkau, membuat dunia fotografi bukan bidang yang eksklusif. Ini menjadikan fotografi polman babel mudah untuk terlibat di dalamnya.
Sebagai sebuah bidang visual, fotografi memainkan peran dalam deskripsi gambar. Praktik penampilan gambar ini bukan lah semata sebuah gambar saja. Namun ia melibatkan pertukaran pesan (message). Ada proses transfer pesan ketika sebuah gambar dihadirkan ke ruang public. Ini lah lalu, fotografi merupakan bidang yang kreatif dan artistik. Pengemasan foto/ gambar dengan teknik pengambilan tertentu menentukan pesan yang akan dihadirkan. Juga tata letak, penentuan obyek, background dan foreground menentukan pola pesan dari sebuah foto.
Fotografi jelas merupakan bidang yang kompleks dan rumit serta menantang. Itulah lalu, bidang ini bercabang melalui jenis-jenis fotografi yang kita kenal. Fotografi Jurnalistik, Portrait, Foto Story, foto Landscape, wedding foto, dan sebagainya. Kemampuan sang fotografer pun bervariasi dan makin bertambah seiring kecenderungan minatnya akan dunia ini.
Sebagai sebuah UKM, UKM Fotografi Polman hadir sebagai wadah bagi fotografer-fotografer kampus yang ada di Kabupaten Bangka khususnya kampus Polman Babel. Adanya kesamaan minat dalam bidang fotografi menjadi dasar utama terbentuknya UKM ini. Kegiatan-kegiatan bertema fotografi mudah dilakukan dan terencana. Pengembangan kemampuan pun lebih mudah meningkat dengan adanya UKM.

 Wadah sesama hobi pun tak semata-mata hunting foto bareng, lepas itu selesai. Namun ada keinginan untuk nilai tambah dari wadah ini. Ada semacam tanggung jawab moral agar UKM ini mampu mengambil peran dalam bidang-bidang yang lain, semisal edukasi dan sosial. Keinginan mefotografi polman babelkan fotografi sebagai dunia yang asik dan mudah diakses bagi semua orang.
Untuk itu UKM hobi ini perlu untuk diteguhkan kembali dalam formatnya yang lebih resmi dan teratur serta tertata. Ada rencana, ada peraturan, serta ada tujuan yang hendak dicapai. Selain itu, jumlah fotografer yang makin berkembang juga merupakan pertimbangan sendiri agar UKM ini tak menjadi milik perorangan atau kelompok tertentu. Bagaimana menambah anggota baru, ada kaderisasi.Sehingga keinginan ini bukan untuk mengikat namun lebih untuk mengatur. Ada koordinasi, ada media ketika UKM ini hendak berhubungan dengan lembaga resmi lainnya.
Keinginan untuk menjadi besar dan berperan lebih adalah lumrah dan wajib. Sebab UKM bukan lah statis seperti patung bukan pula bebas datang dan pergi. Bukan pula ruang kaku ketika UKM ini diteguhkan menjadi UKM resmi yang “diatasi” oleh BEM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar